Sabtu, 27 November 2010

BAB 8 PEMBELANJAAN



GAMBARAN UMUM PEMBELANJAAN
 Arti Pembelanjaan dan Fungsi Manajer
Pengertian pembelanjaan selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan dari tujuan perusahaan yang hendak dicapai dan fungsi pembelanjaan itu sendiri. Dalam konsep baru pembelanjaan dapat di nyatakan sebagai berikut :
Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapatkan dana, bagaimana mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana, dan bagaimana laba perusahaan akan distribusikan.
Jadi, pada prinsipnya pembelanjaan itu menyangkut fungsi perusahaan yang berkaitan dengan pencarian dan penggunaan dana secara efektif dan efisien.
Keputusan tentang sumber dana yang paling baik dan bagaimana dana tersebut harus digunakan, merupakan fungsi yang paling pokok bagi manajer keuangan atau manajer pembelanjaan. Dapat dikatakan bahwa manajer keuangan itu bertanggung jawab baik mengumpulkan maupun mengeluarkan uang. Ia harus mempunyai sejumlah dana untuk membeli dan membayar suatu rekening.
PENGGUNAAN DANA
 Gambaran Umum
Metode penggolongan untuk penggunaan dana ini dibagi menjadi dua, yaitu penggunaan jangka pendek dan penggunaan jangka panjang. Penggunaan jangka pendek dapat ditunjukkan sebagai aktiva lancar, sedangkan penggunaan jangka panjang dapat ditunjukkan sebagai aktiva tetap.
 Penggunaan Dana Jangka Pendek
1. Kas
2. Surat-surat Berharga
3. Piutang
4. Persediaan
 Penggunaan Dana Jangka Panjang
Untuk perusahaan manufaktur, sebagian besar investasinya pada umumnya diwujudkan dalam bentuk aktiva tetap jangka panjang. Ini diperlukan untuk mengolah bahan menjadi produk jadi. Aktiva tetap tersebut dapat berupa : tanah, bangunan, dan peralatan.
1. Tanah yang dmiliki oleh perusahaan merupakan aktiva tetap dalam jangka waktu yang tidak terbatas.
2. Bangunan yang dimiliki oleh perusahaan harus ditentukan umumnya.
3. Peralatan yang dimiliki oleh perusahaan berupa mesin, alat angkut dalam pabrik, dan peralatan lain yang dipakai dalam produksi.
 Analisis Investasi Aktiva Tetap
Setiap investasi dana perusahaan ke dalam aktiva tetap memerlukan suatu analisis. Analisis tersebut bertujuan melihat apakah investasi itu dapat memberi konstibusi yang cukup baik terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
Terdapat 3 metode analisis investasi yaitu :
a. Metode net present value (NPV)
b. Metode internal rate of return (IRR)
c. Metode pay off period (POP)
Dua metode pertama, net present value (NPV) dan internal rate of return (IRR) mengukur efisiensi investasi (IRR) dari aspek penggunaan uang, sedang metode ketiga, pay off period (POP) mengukur efisiensi dari aspek waktu.
Metode net present value (NPV) dan internal rate off return (IRR) dalam penerapannya dipakai konsep time value of money. Masalah time value of money dipengaruhi oleh tiga faktor. Salah satu dari ketiga faktor tersebut tidak diketahui, sedangkan dua yang lain diketahui. Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Nilai uang pada saat ini (present value)
b. Nilai uang yang akan datang
c. Tingkat bunga (tingkat rate of return)

SUMBER DANA
 Macam-macam Sumber Dana
Meskipun manajer keuangan dapat menciptakan dana yang cukup melalui penambahan laba, tetapi ia akan dihadapkan pada masalah pemilihan antara dana yang dipinjam (modal asing) dengan dana yang berasal dari pemilik perusahaan ( modal sendiri).
Modal asing dan modal sendiri, meskipun keduanya berasal dari sumber di luar perusahaan, tetapi mempunyai perbedaan-perbedaan. Jika ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu :
1. Berasal dari dalam perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari dalam perusahaan ini disebut pembelanjaan intern, yang meliputi :
• Penggunaan laba perusahaan
• Penggunaan cadangan
• Penggunaan laba yabg tidak dibagi/ditahan
2. Berasal dari luar perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari luar perusahaan ini disebut pembelanjaan ekstern, yang meliputi :
• Dana dari pemilik/ peserta
• Dana dari utang/ pinjaman yang dapat berupa utang jangka pendek dan utang jangka panjang.
 Pemilihan Sumber Dana
Dengan banyaknya jenis sumber dana, perusahaan dihadapkan kepada masalah untuk memilih dan mengkombinasikan berbagai sumber-sumber dana yang tersedia.
Masalah pemilihan sumber dana yang harus diatasi oleh perusahaan adalah mengusahakan keseimbangan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Beberapa alternatif yang dapat dipilih adalah :


1. Menggunakan dana intern saja
2. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham
3. Menggunakan dana ekstern dengan mencari pinjaman/kredit (kredit jangka panjang saja, kredit jangka pendek saja, atau kedua-duanya).
4. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman.
5. Menggunakan dana intern dan ekstern.
 Sumber Dana intern
Cara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah dengan cara mengambil dana yang sudah tersedia di perusahaan. Tetapi dana intern ini biasanya sangat terbatas. Jika digunakan sendiri kurang menguntungkan, dana intern ini dapat diinvestasikan pada sektor lain seperti pembelian saham atau obligasi dari perusahaan lain.
Apabila perusahaan menghadapi masalah seperti ini, pemecahannya dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip opportunity cost, yaitu dengan memberikan beban bunga pada dana milik sendiri yang dipakai sendiri.
 Sumber Dana Ekstern
Sumber dana ekstern dapat berasal dari modal sendiri dan kredit. Modal sendiri dalam bentuk saham akan dibahas kemudian. Pada umumnya kredit dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Kredit jangka pendek adalah kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun.
2. Kredit jangka panjang adalah kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun.
 Optimisasi Modal
Sebagai pedoman untuk menentukan atas waktu antara kredit jangka pendek dengan kredit jangka panjang adalah periode satu tahun. Kredit yang jangka waktunya kurang dari satu tahun merupakan kredit jangka pendek, dan kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun disebut kredit jangka panjang. Untuk menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit jangka pendek atau kredit jangka panjang, perusahaan harus memperhatikan faktor-aktor berikut ini :

1. Bunga kredit jangka pendek
2. Bunga kredit jangka panjang
3. Bunga simpanan bank
4. Jangka waktu pemakaian modal
5. Jangka kritis
 Kredit Lembaga Keuangan
Kredit yang dibutuhkan perusahaan tidak hanya dapat diperoleh dari bank saja, akan tetapi dapat pula diperoleh dari lembaga keuangan lainya. Kredit yang diberikan oleh lembaga-lembaga seperti ini biasanya berjangka waktu cukup lama dan dalam jumlah yang cukup besar.
Kredit yang diajukan oleh perusahaan akan disetujui apabila perusahaan tersebut dianggap “layak” untuk diberi. Hal ini harus dibuktikan dengan suatu studi kelayakan dan syarat-syarat lain yang biasa disebut dengan 4 C, yaitu :
1. Capital
2. Capability
3. Collateral
4. Character
 Kredit Kelayakan
Kredit kelayakan yang diberikan kepada mereka dengan dasar kepres tersebut. Kredit ini tidak harus dijamin dengan harta tetap, cukup dengan surat perintah kerja (SPK) dari pembeli kerja (bouwheer). Biasanya kredit sangat terbatas, yaitu 30% dari kontrak karja yang ditandatangani.
 Likuiditas Dan Solvabilitas
Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya, kreditur dapat melihat pada neraca perusahaan. Alat pengukur yang digunakan adalah : likuiditas dan solvabilitas.

1. Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat.
Pada pokoknya, kewajiban-kewajiban yang harus dapat dipenuhi oleh perusahaan ada dua macam, yaitu :
a. Mampu membayar utang-utangya pada setiap saat ditagih. Kemampuan ini disebut likuiditas badan usaha.
b. Mampu membiayai operasi perusahaan sehari-hari. Kemampuan ini disebut likuiditas perusahaan.
2. Solvabilitas
Yang dimaksud dengan solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya pada saat perusahaan dilikuiditas/dibubarkan.
 Rentabilitas
Secara umum, rentabilitas ini dapat diartikan sebagai kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut.
Rentabilitas ini dapat dipakai sebagai alat pengukur untuk mengambil keputusan tentang masalah financial leverage, yaitu masalah apakah ini dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan menggunakan modal asing (kredit) ataukah modal sendiri. Ada dua macam rentabilitas, yaitu :
1. Rentabilitas Ekonomis
Rentabilitas ekonomis merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal, baik modal asing maupun modal sendiri, yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
2. Rentabilitas modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.

PASAR SURAT-SURAT BERHARGA DAN
PASAR MODAL
 Saham
Saham merupakan tanda penyertaan di dalam perusahaan. Saham perusahaan ini dapat dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu :
1. Saham Biasa (common Stock)
Saham biasa merupakan bentuk pemilihan tanda hak istimewa. Artinya,para pemilik akan memperoleh pembagian keuntungan ( dalam bentuk dividen) hanya apabila perusahaan memperoleh laba.
2. Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham preferen atau saham dengan prefensi ini merupakan bentuk pemilik dengan hak istimewa. Hak-hak istimewa yang ada pada pemegang saham preferen ini adalah :
• Pembagian dividen yang didahulukan
• Pembagian dividen kumulatif
• Pembagian kekayaan yang didahulukan
 Obligasi
Secara formal obligasi merupakan surat penjanjian utang yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dana ekstern. Seperti halnya dengan saham biasa. Obligasi ini juga termasuk surat berharga yang dapat diperjual-belikan. Adapun sifat-sifat dari obligasi ini adalah :
• Dapat diperjual-belikan
• Terdapat kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya.
• Terdapat kewajiban untuk membayar bunga
• Terdapat jangka waktu yang pasti.


Jenis-jenis Obligasi
Semua obligasi yang ada dapat digolongkan ke dalam berbagai jenis dengan mendasarkan pada berbagai faktor, antar lain :
1. Sesuai dengan pihak yang mengeluarkan :
a. Obligasi umum
b. Obligasi perusahaan
2. Sesuai dengan karakter jaminan :
a. Obligasi tanpa jaminan
b. Obligasi dengan jaminan
Selain jenis-jenis obligasi tersebut, masih ada jenis yang lain, yaitu :
a. Coupon bond
b. Registered bond
c. Callabel bond
d. Convertible bond.
 Pasar Modal
Sesuai dengan sifatnya, saham obligasi dapat diperjual-belikan. Perusahaan yang menjual saham obligasi kepada masyarakat , harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. Salah satu syaratnya adalah perusahaan yang bersangkutan tidak boleh menjual surat berharga langsung kepada masyarakat, akan tetapi harus melalui lembaga perantara. Lembaga perantara yang ditunjuk adalah PT. Danareksa. PT. Danareksa ini bertugas mengedarkan dan memasarkan saham-saham dan obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Senin, 15 November 2010

bab 9 PERSONALIA



PEMANFAATAN SUMBER TENAGA KERJA
DAN KOMPENSASI
 Pendahuluan
Organisasi merupakan wahana untuk mencapai tujuan. Agar supaya pencapaian tujuan ini dapat dilaksanakan dengan baik, diperlukan fungsi-fungsi. Pengertian fungsi adalah tugas-tugas yang dapat dengan segera dibedakan dengan tugas-tugas yang lain.
Sebagai pelaksana fungsi-fungsi tersebut, diperlukan personalia-personalia, yang diberi wewenang, tanggung-jawab, dan pertanggungjawaban. Wewenang, tangung-jawab dan pertanggungjawaban tersebut, merupakan motor dan katalisator, pelaksanaan tugas yang diberikan kepada setiap pelaksana di dalam organisasi. Sehingga dengan demikian, perlu dicari pelaksana-pelaksana yang bener-bener baik, dalam arti bersedia menyumbangkan tenaganya kepada setiap usaha pencapaian tujuan itu.
 Macam/ Jenis Personalia
Sesuai dengan fungsinya, pada dasarnya, di dalam perusahaan terdapat dua macam tenaga kerja, yakni :
1. Tenaga Eksekutif : yang mempunyai dua tugas pokok ialah mengambil berbagai keputusan dan melaksanakan fungsi organik manajemen : merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinir dan mengawasi.
2. Tenaga Operatif : merupakan tenaga terampil, yang menguasai bidang pekerjaannya, sehingga setiap tugas yang dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan dengan baik.
 Sumber Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang diinginkan oleh perusahaan dapat diperoleh dari berbagai sumber berikut :
1. Dari dalam Perusahaan.
2. Teman-teman Para Karyawan.
3. Lembaga Penempatan Tenaga Kerja.
4. Lembaga Pendidikan .
5. Masyarakat Umum.
 Seleksi Tenaga Kerja
Agar supaya dapat diperoleh personalia sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan, maka perlu adanya seleksi terlebih dahulu. Proses seleksi ini merupakan usaha untuk memilih diantara sekian banyak calon, personalia yang bener-bener memenuhi syarat. Sebelum proses seleksi dilakukan ada dua masalah penting yang harus diatasi terlebih dahulu, yaitu :
1. Penentuan Jenis (Kualitas) Tenaga Kerja
Yang meliputi penentuan prasyarat yang harus dipenuhi antara lain :
a. Batas minimum-maksimum usia.
b. Pendidikan minimal yang dimiliki.
c. Pengalaman kerja yang telah diperoleh.
d. Bidang keahlian yang dimiliki.
e. Ketrampilan lain yang dimiliki.
f. Dan sebagainya.
2. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja
Penentuan jumlah tenaga kerja ini, meliputi dua hal pokok yakni :
a) Analisa beban kerja yang meliputi : peramalan penjumlahan, penyusunan jadwal waktu kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk membuat satu unit barang.
b) Analisa tenaga kerja untuk menghitung jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode tertentu. Hal ini dibuat, mengingat tidak semua tenaga kerja yang tersedia dapat sepenuhnya kerja.
3. Proses Seleksi
Setelah penentuan jumlah dan prasyarat yang harus dipenuhi dilaksanakan, maka langkah berikutnya adalah mengadakan seleksi yang pada umumnya meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
a. Pengisian formulir atau penyortiran lamaran-lamaran yang masuk.
b. Wawancara pendahuluan
c. Psycho-test
d. Wawancara lanjutan
e. Pengujian referensi
f. Pengujian kesehatan
g. Masa orientasi.
 Pengembangan Karyawan
Para karyawan baru maupun yang sudah bekerja, masih perlu pula dikembangkan lebih lanjut, di samping untuk lebih meningkatkan ketrampilan kerja dengan harapan agar :
1. Tingkat produktivitas bertambah
2. Mengurangi tingkat kecelakaan
3. Mengurangi besarnya scrap (kerusakan hasil)
4. Meningkatkan gairah kerja
Pada dasarnya, terdapat dua metode pengembangan karyawan yakni :
1. Dilaksanakan di dalam dan oleh perusahaan sendiri (on the job training)
2. Dilaksanakan di luar perusahaan dan oleh lembaga lain (off the job training)
 Kompensasi
Kompensasi adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam tertentu oleh perusahaan kepada karyawan atas kontribusi tenaganya yang telah diberikanya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Kompensasi dapat berupa upah dan gaji. Sebenarnya pengertian antara upah dan gaji adalah sinonim, upah lebih banyak dipakai untuk para pekerja, sedangkan gaji, biasanya merupakan kompensasi untuk para pegawai.



Dalam masalah pengupahan ini, terdapat 3 macam teori upah ekonomi yakni :
1. Teori pasar
2. Teori standard hidup
3. Teori kemampuan untuk membayar
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah
Besar kecilnya tingkat upah bagi buruh, dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
1. Pasar tenaga kerja
2. Tingkat upah yang berlaku di daerah yang bersangkutan
3. Tingkat keahlian yang diperlukan
4. Situasi laba perusahaan
5. Peraturan Pemerintah.
 Metode Pengupahan
Perusahaan dalam melakukan pengupahan kepada buruh/karyawan dapat memakai beberapa metode. Berikut ini adalah metode-metode yang bisa dilakukan oleh perusahaan.
1. Upah langsung (straight salary)
2. Gaji (wage)
3. Upah satuan (piece work)
4. Komisi
5. Premi shift kerja (shift premium)
6. Tunjangan tambahan (fringe benefit)
 Upah Insentif
Maksud dari upah insentif ini adalah untuk mendorong karyawan agar bekerja dengan lebih produktif. Penentuan upah insentif ini tentu saja memerlukan tingkat keahlian, pengetahuan, dan kebijaksanaan tentang proses produksi yang harus dilakukan.
Karakteristik pokok dari upah insentif yang baik adalah :
1. Harus menunjukkan penghargaan kepada karyawan atas produktivitas mereka.
2. Harus dapat dipakai untuk mencapai tujuan produktif per karyawan secara layak.
3. Tambahan upah yang diperoleh karyawan harus paling sedikit diseimbangkan dengan biaya produksi terendah.
Macam-macam Bentuk Upah Insentif
1. Full Participation Plan
Full participation plan merupakan upah insentif bagi karyawan pabrik di mana kegiatan ekstra pada tugas mereka, dapat menghasilkan produksi tambahan.
Karyawan diberi insentif apabila mereka dianggap bekerja dengan efisien, yang diukur dengan ratio produk yang dihasilkan dengan standardnya (100%).
2. Group Insentif Plan
Insentif ini diberikan kepada sekelompok karyawan, bilamana terbukti mereka dapat menunjukkan hasil yang menguntungkan, seperti :
a. Peningkatan produktivitas
b. Penurunan biaya tenaga kerja per unit
c. Perbaikan kualitas produk
d. Pengurangan tingkat kerusakan produk yang dihasilkan.

HUBUNGAN PERBURUHAN
 Hubungan Perburuhan Pancasila
Hubungan perburuhan ini terjadi karena antara buruh di satu pihak dan manajemen di lain pihak, saling membutuhkan satu sama lain. Pihak manajemen memerlukan sumbangan, tenaga karyawan untuk mencapai tujuannya. Di lain pihak, karyawan memerlukan pendapatan untuk dapat memberikan kesejahteraan kepada keluarganya.
Karyawan adalah manusia, yang hak asasinya harus dilindungi. Oleh karena itu di Indonesia diciptakan satu bentuk hubungan antara karyawan dan manajemen, yang dikenal dengan hubungan perburuhan Pancasila.
Dalam hubungan perburuhan Pancasila ini, buruh/karyawan harus diperlakukan sebagai manusia seutuhnya, artinya karyawan, tidak boleh diperlakukan dengan sewenang-wenang. Hal ini terjadi, karena pada umumnya pihak karyawan selalu dalam posisi yang lemah, sehingga biasanya mereka diperlakukan tidak pada tempatnya.
Di samping itu, hubungan perburuhan Pancasila ini menghendaki pula agar setiap persoalan yang terjadi antar buruh dan manajemen diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat sebagaimana tersirat dalam jiwa Pancasila itu sendiri.
Bilamana terjadi adanya ketidak-sepakatan antara buruh dan manajemen buruh mempunyai senjata yang dapat digunakan untuk menekan pembicaraan antara mereka yaitu :
1. Boikot
2. Pemogokan
3. Penghasutan
4. Memperlambat kerja
 Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Di muka, telah disinggung bahwa pada umumnya buruh dalam posisi lemah. Terlebih-lebih seorang-seorang menghadapi manajemen secara sendiri. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini pihak manajemen harus dihadapi oleh para buruh secara bersama. Cara yang dilakukan adalah dengan mengadakan perjanjian kerja bersama (Collective Labor Agreement).
Dengan adanya perjanjian bersama ini, buruh mempunyai kekuatan untuk dapat turut menentukan isi (materi) perjanjian tersebut. Isi perjanjian itu meliputi : hak-hak buruh, kewajiban buruh, hak pengusaha dan kewajiban pengusaha.
 Macam-macam Perjanjian Kerja
Pada dasarnya terdapat 3 macam perjanjian kerja bersama yaitu :
1. Closed shop agreement
Perjanjian kerja semacam ini hanya berlaku bagi pekerja/buruh, yang telah tergabung menjadi anggota serikat (persatuan).
2. Union shop agreement
Persetujuan ini mengharuskan kepada para pekerja untuk menjadi anggota serikat dalam periode waktu tertentu sesudah mereka bekerja.
3. Open shop agreement
Persetujuan ini memberikan kebebasan kepada para anggota untuk menjadi atau tidak anggota serikat.
 Konflik dalam Hubungan Kerja
Konflik dalam hubungan kerja ini biasanya terjadi apabila kepentingan kedua belah pihak, antara pihak buruh dan pengusaha, terganggu. Betapapun kecil atau sederhananya masalah yang menimbulkan konflik ini, harus diselesaikan dengan tuntas. Bila tidak, maka masalah tersebut akan meluas dan berakibat merugikan perusahaan.
Penyelesaian konflik ini dapat dilakukan dalam beberapa tahap sebagai berikut :
1. Diselesaikan oleh mandor (foreman) sebagai wakil perusahaan, bersama dengan wakil buruh dalam bagian ini.
2. Bilamana dengan cara penyelesaian pertama tersebut mengalami kemacetan, maka masalah tersebut diselesaikan ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu antara kepada bagian dengan wakil buruh bagian yang bersangkutan.
3. Apabila masih terjadi kemacetan, masalah ini diselesaikan pada tingkat lebih tinggi lagi, yaitu oleh manajer sebagai wakil perusahaan dan wakil serikat buruh perusahaan tersebut.
4. Apabila masih belum juga terselesaikan, masalah tersebut dibawa ke perundingan antara wakil perusahaan dan wakil buruh dengan penengah, yaitu Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan tingkat Daerah (P4D), atau tingkat Pusat (P4P), bilamana tingkat Daerah tidak mampu menyelesaikannya.
5. Apabila belum juga dapat diselesaikan, maka penyelesaian tahap terakhir dilakukan oleh Dewan Arbitrasi. Segala keputusan yang diambil oleh Dewan ini, mempunyai kekuatan hukum yang bersifat mengikat kedua belah pihak.
 Perantara Dalam Pemecahan Konflik
Terdapat 3 macam cara pemecahan konflik dengan menggunakan perantara, yakni :
1. Konsiliasi
Menunjukkan suatu usaha untuk mempertemukan kedua belah pihak, antara buruh dan pengusaha, untuk membahas dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.
2. Mediasi
Pihak ketiga pada cara ini, bertindak sebagai mediator hanya berwenang untuk memberikan saran-saran kepada kedua belah pihak bagaimana masalah harus dipecahkan.
3. Arbitrasi
Sebagaimana telah dijelskan di muka, keputusan-keputusan yang diambil oleh arbitrasi (belerai), bersifat mengikat kedua belah pihak dan mempunyai kekuatan hukum.
Macam-macam Arbitrasi
Terdapat 3 macam arbitrasi yakni :
1. Arbitrasi sukarela (voluntary arbitration)
2. Arbitrasi paksaan (compulsory arbitration)
3. Arbitrasi otomatis (automatic arbitration)
 Lembaga-lembaga BIPARTITE dan TRIPARTITE
Lembaga bipartite mendasarkan diri pada pengertian bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan perburuhan merupakan tanggungjawab kedua belah pihak yaitu, pihak buruh dan pengusaha dan harus diselesaikan oleh mereka sendiri.
Sedangkan lembaga tripartite mendasarkan pada pengertian bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan perburuhan adalah merupakan tanggungjawab buruh, pengusaha dan masyarakat yang dalam hal ini diwakili oleh Pemerintah. Sehingga setiap masalah perburuhan yang terjadi, harus dapat diselesaikan oleh ketiga unsur tersebut.
 Mencegah Konflik
Konflik antara buruh dengan pengusaha, tidak mungkin dihindarkan sama sekali. Sebab yang paling utama adalah karena pada dasarnya mereka mempunyai perbedaan kepentingan dan tujuan, disamping masalah-masalah lain yang timbul karena faktor manusia.
Jika tidak mungkin menghindarkan sama sekali dari konflik tersebut, maka cara yang dapat ditempuh adalah mencegahnya, melalui berbagai usaha sebagai berikut :
1. Melaksanakan lembaga keluhan (grievance) dengan baik
2. Mengadakan survey gairah kerja (morale) secara ritun.
3. Menyelenggarakan lembaga bimbingan dan penyuluhan (Guidance & Counseling)
4. Mengikut-sertakan buruh dalam pengambilan keputusan.

Minggu, 14 November 2010

BAB 10 PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS



PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

 Pengertian
Kata “produksi” sering digunakan dalam istilah membuat sesuatu. Dalam istilah produksi dapat diartikan sebagai berikut :
Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa.
Istilah “produksi” ini sering dikaitkan dengan istilah “produktivitas.” Dalam istilah ini, produktivitas merupakan suatu ukuran kasar menyangkut efektifitas pengguna sumber-sumber produktif yang sangat penting. Pada pokoknya, produktivitas ini dapat didefinisikan sebagai berikut :
Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber ( jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.
 Produksi
Kegiatan produksi akan melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai macam sumber menjadi barang dan jasa untuk dijual. Tanggungjawab manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual. ada dua macam keputusan yang diperlukan, keputusan tersebut adalah :
• Keputusan yang berhubungan dengan disain dari sistem produksi manufaktur.
• Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian sistem tersebut baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek.
 Sistem Produksi Manufaktur
Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan disain sistem produksi adalah tentang :
a. Disain produksi dari barang yang diproses
b. Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
c. Disain tugas
d. Lokasi dari fasilitas produksi
e. Layout dari fasilitas tersebut
Keputusan-keputusan yang komplek tersebut sangat berkaitan dengan proses pengolahan yang dapat digolongkan menurut 3 macam cara : 1. Sifat dari proses tersebut, 2. Jangka waktu produksi, 3. Sifat produksi yang diproses.
KEGIATAN PRODUKSI
 Gambaran Sekilas
Keputusan yang berkaitan dengan kegiatan dan pengendalian sistem produksi akan menentukan peningkatan efisiensi operasinya, perencanaan dan pengawasan kuantitas serta kualitas produknya, dan kemampuan sistem tersebut. Dalam hal ini, masalah-masalah yang dihadapi oleh manajer produksi adalah :
• Perencanaan produksi
• Organisasi produksi
• Pengendalian produksi
• Pemilihan peralatan
• Pengawasan dan pemeriksaan kualitas
Seberapa jauh manajer produksi dapat mengatasi masalah-masalah yang timbul sangat menentukan biaya setiap unit produk yang dihasilkan. Selanjutnya masalah-masalah tersebut akan dibahas berikut ini.
 Perencanaan Produksi
Fungsi produksi adalah menciptakan barang/ jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada waktu harga dan jumlah yang tepat. Fungsi produksi berperan dengan baik perencanaan produksi merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan. Perencanaan produksi meliputi keputusan-keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi :
• Jenis barang yang akan dibuat
• Jumlah barang yang akan dibuat
• Cara pembuatan (penggunaan peralatan yang dipakai)
 Organisasi Produksi
Dalam perusahaan manufaktur, tanggungjawab untuk memproduksi barang berada pada bagian produksi. Di dalam bagian tersebut terdapat para spesialis yang ahli dalam perencanaan, superfise, atau pelaksanaan tahap-tahap dalam proses produksi. Besarnya organisasi produksi yang diperlukan dalam kegiatan ini tergantung pada besarnya perusahaan dan kompleknya proses pengolahan yang diinginkan. Perlu dicatat bahwa sub bagian pengawasan produksi dan sub bagian inspeksi merupakan sub bagian yang berdiri sendiri, terpisah dari sub bagian manufaktur meskipun ketiganya sama-sama berada dibawah bagian produksi.
 Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi merupakan serangkaian produser yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif ke dalam satu aliran dimana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terendah, dan kemungkinan waktu tercepat.
Adapun pembahasan masalah pengendalian produksi ini akan dibatasi pada :
a. Jenis-jenis pengendalian produksi
Ada dua macam pengendalian produksi, yaitu :
• Order control digunakan oleh perusahaaan manufaktur yang beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan-pesanan dari pembelinya.
• Flow control digunakan dalam pabrik-pabrik yang berproduksi untuk persediaan dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan begitu pesanan pembeli diterima.
b. Tahap-tahap dalam pengendalian produksi
Tahap-tahap atau fungsi-fungsi dalam pengendalian produksi ada empat, yaitu :
• Perencanaan
• Routing
• Scheduling
• Dispatching
c. Alat manajemen yang dikenal sebagai Program Evaluation and Review Technique (P.E.R.T.)
 Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Bahan baku merupakan masalah yang cukup dominan dibidang produksi. Perusahaan selalu menghendaki jumlah persediaan yang cukup agar jalannya produksi tidak terganggu. Kata cukup disini tidak berarti bahwa persediaan bahan harus dalam jumlah besar. Persediaan dalam jumlah besar mengandung banyak resiko. Dengan demikian jumlah persediaan yang harus ada tidak terlampau besar dan tidak pula terlalu kecil.
Jumlah persediaan yang tepat dapat ditentukan dengan jalan menghitung jumlah persediaan yang paling ekonomis. Jumlah yang ekonomis ini dipengaruhi oleh besar-kecilnya jumlah pemesanan. Jumlah pemesanan yang ekonomis ini menjadi indikator jumlah persediaan yang tepat. Jumlah pemesanan yang ekonomis dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu :
a. Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun
b. Biaya pemesanan
c. Biaya pemesanan dan
d. Harga bahan baku
 Pemeliharaan Peralatan
Di bidang aktivitas produksi, fungsi pemeliharaan dari perbaikan peralatan sangat memegang peranan. Bilamana hal ini diabaikan, maka akibatnya perusahaan akan menderita rugi yang tidak kecil. Masalah pemeliharaan ini bagi perusahaan sangat membingungkan karena di satu pihak, penting dan di satu pihak lain tidak, biasanya sulit diukur dan tidak produktif.
Pada umumnya, biaya pemeliharaan ini dari tahun ke tahun selalu cenderung naik. Hal ini sebabkan 3 hal berikut :
• Selalu terdapat kenaikan yang ajeg pada kecepatan pengoperasian peralatan, ketepatan toleransi dan spesifikasi produk yang dibuat.
• Adanya kecenderungan untuk memasang alat kontrol otomatis dan alat-alat pembantu lainnya.
• Peralatan baru biasanya lebih mahal karena adanya pengaruh perubahan harga dan perkembangan peralatan itu sendiri, dan agar supaya kenaikan biaya tidak merubah unit cost terlalu menyolok, maka mesin baru diusahakan untuk dapat bekerja lebih lama, lebih produktif atau justru keduanya.
Organisasi Pemeliharaan Peralatan
Terdapat dua sistem untuk mengorganisasi pemeliharaan ini, yaitu :
a. Di desentralisir menurut pusat dan departemen.
Keuntungan cara desentralisir ini antara lain :
• Tenaga mekanik akan mengerti betul penggunaan dan karakteristik alat-alat yang harus mereka pakai.
• Mempermudah pimpinan mengarahkan orang-orang untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang harus cepat selesai.
• Kontrol pemeliharaan dapat lebih ditingkatkan, sehingga perbaikan-perbaikan besar dapat lebih diperkecil.
Sedangkan kelemahan adalah :
• Fleksibilitas sangat rendah
• Terdapatnya duplikasi tenaga kerja
b. Sentralisasi
Dalam perusahaan hanya terdapat satu bagian yang khusus menangani perbaikan dan pemeliharaan peralatan.
Keuntungan cara sentralisasi ini antara lain :
• Tidak terdapat duplikasi alat-alat dan, tenaga kerja dan persediaan suku cadang.
• Fleksibilitas yang tinggi.
Kelemahannya antara lain :
• Memerlukan tenaga kerja yang dapat menangani berbagai bidang atau memerlukan tenaga spesialisasi cukup banyak.
• Memerlukan perencanaan, pengaturan jadwal waktu dan pembagian tugas yang efektif agar pemeliharaan dapat dilaksanakan dengan efisien.
• Sulit untuk menetapkan pembagian tugas dengan baik pada pekerjaan-pekerjaan yang harus didahulukan dan diselesaikan dengan segera.
• Beban pekerjaan bagian pemeliharaan semakin berat.
 Pengawasan Kualitas dan Inspeksi
Masalah pengawasan kualitas dan inspeksi ini, tidak hanya menyangkut tentang barangnya saja, akan tetapi menyangkut pula kebijakan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar, kebutuhan investasi, kemampuan menghasilkan kembali (return on investment), persaingan dan sebagainya, kualitas dan disain tehnis, serta berbagai inspeksi di bidang-bidang kualitas bahan yang dipakai, operasi yang digunakan dan daya kerja barang yang dibuatnya.
Terdapat 4 tahap dalam pengawasan kualitas yaitu :
1. Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar (konsumen).
2. Tahap penentuan disain tehnis untuk mencapai target tuntutan pasar.
3. Tahap pembuatan, beberapa pengawasan kualitas bahan yang dipakai dan operasi produksi, sebagai perwujudan pelaksanaan tahap 1 dan 2.
4. Tahap penggunaan di lapangan, di mana pemasangan akan berpengaruh kepada kualitas akhir dan pengefektifan jaminan kualitas serta daya kerja barang.
Pengawasan kualitas pada tahap produksi biasanya digunakan analisis statistik, sehingga dengan demikian data statistik mutlak diperlukan.
• Pengawasan kualitas di dalam Produksi
• Bagan pengawasan (Control Chart)


LOKASI DAN LAYOUT PABRIK
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi Pabrik
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tempat untuk pabrik baru, yaitu :
• Dekat dengan pasar, misalnya pabrik roti basah
• Dekat dengan bahan baku, misalnya semen
• Ongkos transport, misalnya pabrik mobil
• Penyediaan tenaga kerja, misalnya pabrik rokok
• Penyediaan sumber tenaga/energi, misalnya pabrik peleburan aluminium
• Lingkungan sekitar, misalnya peternakan babi
• Iklim, misalnya perkebunan teh.
Penting dan tidaknya faktor-faktor tersebut tidak sama atau berbeda-beda di antara masing-masing perusahaan. Beberapa perusahaan seperti perusahaan perakitan mobil misalnya, akan lebih mengutamakan faktor ongkos transport yang serendah mungkin.
Lokasi yang paling ideal bagi perusahaan adalah lokasi di mana biaya operasinya paling rendah atau serendah mungkin. Lokasi yang salah, akan menyebabkan biaya operasi perusahaan yang tinggi. Oleh karena itu, lokasi pabrik yang tepat merupakan tuntutan yang mutlak harus dipenuhi oleh setiap perusahaan. Berikut ini, akan dibahas cara-cara menentukan lokasi pabrik yang tepat.
 Cara Penentuan Lokasi Pabrik
Pada dasarnya terdapat 2 macam cara menentukan lokasi pabrik yakni :
a. Cara Kualitatif
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana yaitu cukup mengadakan penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap memegang peranan pada setiap alternatif lokasi. Hasil penilaian, biasanya dinyatakan didalam ukuran baik sekali, baik, sedang, kurang, kurang sekali.
b. Cara Kuantitatif
Terdapat 2 macam cara kuantitatif yakni :
1. Cara yang sederhana
Cara sederhana ini merupakan usaha mengkuantifikasi hasil analisis kualitatif yang telah dilakukan, dengan cara memberikan SCORE (nilai) pada masing-masing kriteria.
2. Cara yang komplek
Cara ini menggunakan rumus-rumus matematika dan menggunakan model tertentu, yang banyak digunakan dalam OPERATION RESEARCH. Model yang umumnya digunakan sebagai dasar penentuan lokasi pabrik adalah : Linear programming dengan metode simplex.
 Layout Fasilitas Produksi
Secara definitif dapat dikatakan bahwa :
Layout fasilitas produksi adalah pengaturan dan penempatan alat-alat, tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan didalam produksi. Adapun tujuan pokok dari layout pabrik ini adalah :
• Untuk meminimumkan biaya pengangkutan dan penanganan.
• Untuk mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan.
• Untuk mendapatkan penggunaan ruang yang efisien baik bagi karyawan maupun untuk penyimpanan.
• Untuk melakukan pekerjaan yang efisien .
• Untuk memudahkan pengawasan pekerjaan bagi mandor.
Dalam hal ini, layout dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Process Layout
Process Layout atau disebut juga functional layout merupakan penyusunan fasilitas produksi (mesin-mesin) dimana mesin-mesin yang mempunyai fungsi sama ditempatkan pada tempat yang tertentu. Process layout ini disebut pula sebagai fungsional atau job lot. Karena layout ini dipakai oleh perusahaan-perusahaan yang melayani pesanan.
2. Product Layout
Product Layout merupakan pengaturan mesin-mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksinya. Product layout ini seringkali disebut juga sebagai layout garis. Layout ini paling banyak dipakai di perusahaan perakitan. Penggunaan product layout ini akan ekonomis apabila memenuhi syarat-syarat berikut :
a. Volume produksi cukup sesuai dengan kapasitas penggunaan mesin dan peralatan yang dipasang.
b. Permintaan akan barang yang dihasilkan cukup stabil.
c. Barang yang dihasilkan terstandardisir.
d. Komponen-komponen (suku cadang) dapat saling ditukarkan.
e. Penyediaan material yang ajeg.
Penyususan product layout ini harus dipertimbangkan masak-masak karena setiap perubahan akan membawa konsekuensi biaya yang cukup tinggi. Biasanya bilamana terdapat perubahan disain barang, maka layout ini menjadi using, sehingga perlu disusun kembali.

Senin, 01 November 2010

BAB 7 PEMASARAN

PENGERTIAN DAN KONSEP
PEMASARAN
 Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
 Penciptaan Faedah Bagi Konsumen
Selain pemasaran, kegiatan lain yang dapat menciptakan nilai ekonomi adalah :
• Produksi yang membuat barang-barang
• Konsumsi yang menggunakan barang-barang tersebut.
Oleh karena itu perusahaan harus dapat menciptakan faedah (utility) bagi konsumen. Faedah (utility) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan. Perusahaan dapat menciptakan lima macam faedah tersebut, yakni :
1. Faedah bentuk
2. Faedah waktu
3. Faedah tempat
4. Faedah milik
5. Faedah informasi
 Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
 Pendekatan Studi Pemasaran
Pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu :
• Pendekatan serba fungsi
• Pendekatan serba lembaga
• Pendekatan serba barang
• Pendekatan serba manajemen
• Pendekatan serba sistem
 Pendekatan Serba Funsi
Jumlah dan macam fungsi ini tergantung pada macam produk dan kebiasaan dalam perdagangan. Adapun fungsi pokok pemasaran adalah : penjualan, pembelian, penyimpanan, pembelanjaan, penanggungan risiko, standardisasi dan grading, dan pengumpulan informasi pasar.
 Pendekatan Serba Lembaga
Pendekatan serba lembaga ini mempelajari pemasaran dari segi organisasi/lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. Lembaga tersebut adalah :
• Penyedia bahan/supplier yang menyediakan bahan kepada produsen.
• Produsen yang mengolah bahan menjadi barang jadi.
• Perantara pedagang
• Perantara agen
• Perusahaan saingan
• Pembeli akhir.
 Pendekatan Serba Barang
Pendekatan serba barang atau disebut juga pendekatan organisasi industri, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir dan konsumen industri.
 Pendekatan Serba Manajemen
Pendekatan serba manajemen mempelajari pemasaran dengan menitik-beratkan pada pendapat manajer serta kebutuhan yang mereka ambil. Jadi, pendekatan ini mempelajari dan menekankan masalah-masalah pemasaran yang dihadapi oleh produsen sebagai kekurangan dari aspek lain tentang sistem pemasaran.
 Pendekatan Serba Sistem
Pendekatan serba sistem ini mencakup elemen-elemen yang luas dalam sistem pemasaran, termasuk keempat pendekatan di muka. Adapun definisi dari sistem pemasaran adalah sebagai berikut :
Sumber pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.

STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN
Struktur organisasi perusahaan bagi sebuah perusahaan tidak selalu sama dengan perusahaan lainnya, tergantung pada kondisi yang ada maupun tujuan yang akan dicapai. Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, pemasaran dipegang oleh seorang manajer pemasaran yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan. Manajer perusahaan membawahi sejumlah individu yang dikelompokkan ke dalam dua sub bagian, yaitu :
• Sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang.
• Sub bagian penjualan umum.

PASAR
 Pengertian Pasar
Pasar adalah orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Dari definisi tersebut dapatlah diketahui tiga unsur penting yang terdapat dalam pasar, yakni :
• Orang dengan segala keinginanya
• Daya beli mereka
• Kemauan untuk membelanjakan uangnya.
 Macam-macam Pasar
• Pasar konsumen
• Pasar industri
• Pasar penjualan
• Pasar pemerintah
 Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.

MARKETING MIX DAN PRODUK
 Pengertian Maerketing Mix
Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.
 Pengertian Barang
Definisi barang dapat dikemukakan sebagai berikut :
Barang/produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, presise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
 Penggolongan Barang menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongkritannya
Penggolongan ini menunjukkan berapa kali sebuah barang dapat digunakan. Selain itu, penggolongan tersebut juga menunjukkan kongkrit-tidaknya suatu barang, sehinga barang-barang dibagi ke dalam : barang tahan lama, barang tidak tahan lama dan jasa.
 Penggolongan Barang menurut Tujuan Pemakaiannya oleh si Pemakai
Penggolongan barang menurut tujuan pemakaiannya oleh si pemakai banyak digunakan karena sangat praktis. Dalam hal ini, barang dapat digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu : barang konsumsi dan barang industri.
 Siklus Kehidupan Barang (Product Life Cycle)
Seperti halnya manusia, barang juga memiliki siklus kehidupan/umur yang terdiri atas beberapa tahap sejak barang diperkenalkan sampai tidak lagi terdapat di pasar, di sebut sebagai siklus kehidupan barang.
Siklus kehidupan barang ini terdiri atas lima tahap yang berbeda-beda. Tahap-tahap tersebut adalah : tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan kejenuhan, serta tahap kemunduran.
 Merk
Istilah merk atau brand mempunyai pengertian yang luas, dan dapat didefinisikan sebagai berikut :
Brand adalah suatu nama, istilah simbul, atau disain (rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing.

SALURAN PEMASARAN
 Pengertian Saluran Distribusi
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.
 Saluran Distribusi Ganda
Ada beberapa masalah yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Jenis barang yang dipasarkan
2. Produsen yang menghasilkan produksinya
3. Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian
4. Pasar yang dituju
 Perantara Saluran
Dalam operasinya, perantara saluran melaksanakan berbagai macam fungsi pemasaran, seperti : penyimpanan, pengangkutan, dan sebagainya. Selain itu, perantara juga melakukan fungsi penjualan dan pembelian.
Para perantara ini dapat dimasukkan ke dalam saluran distribusi bilamana dianggap dapat melaksanakan beberapa kegiatan secara lebih efisien daripada produsen. Adapun jenis-jenis perantara yang akan kita bahas selanjutnya adalah : pedagang besar, pengecer, dan agen.
 Pedagang Besar
Pedagang besar merupakan salah satu lembaga saluran yang epnting, terutama untuk menyalurkan barang konsumsi. Banyak fungsi-fungsi pemasaran yang mereka lakukan, sehingga pedagang besar ini dapat digolongkan ke dalam :
1. Pedagang besar dengan fungsi penuh, yaitu pedagang besar yang melaksanakan seluruh fungsi pemasaran.
2. Pedagang besar dengan fungsi terbatas, yaitu pedagang besar yang hanya melaksanakan satu atau beberapa fungsi pemasaran.
 Pengecer
• Jenis-jenis pengecer
a. General merchandise store
b. Single-line store
c. Specialty store
 Agen
Adapun jenis-jenis agen yang ada antara lain :
1. Agen penjualan, yang mempunyai tugas utama mencarikan pasar bagi produsen.
2. Agen pembelian, yang mempunyai tugas utama mencarikan penyedia/supplier bagi para pembeli.
3. Agen pengangkutan, yang mempunyai tugas utama menyampaikan barang dari penjual kepada pembelinya.
 Jumlah Perantara dalam Saluran
Berikutnya adalah masalah penentuan jumlah perantara untuk ditempatkan sebagai perantara pada tingkat perdagangan besar atau perdagangan eceran. Dalam hal ini, produsen mempunyai tiga alternatif yang dapat ditempuhnya, yaitu : distribusi intensif, distribusi selektif, dan distribusi eksklusif.
 Distribusi Fisik
Istilah distribusi fisik dipakai untuk menggambarkan luasnya kegiatan pemindahan suatu barang ke tempat tertentu pada saat tertentu. Pada dasarnya, dua masalah penting yang terdapat dalam kegiatan distribusi fisik ini adalah : pengangkutan dan penyimpanan

PENENTUAN HARGA
 Arti dan Pentingnya Harga
Harga dapar didefinisikan sebagai berikut :
Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Penentuan harga ini merupakan salah satu keputusan yang penting bagi manajemen. Harga yang ditetapkan harus dapat menutup semua ongkos, atau bahkan lebih dari itu, yaitu untuk mendapatkan laba. Tetapi jika harga ditentukan terlalu tinggi akan berakibat kurang menguntungkan.
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga
Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat harga, seperti : kondisi perekonomian, penawaran dan permintaan, elastisitas permintaan, persaingan, biaya, tujuan manajer dan pengawasan pemerintah.
 Metode-metode Penetapan Harga
Ada dua pendekatan pokok dalam penentuan harga jual, yaitu :
1. Pendekatan biaya, meliputi penetapan harga biaya plus, penetapan harga markup, dan penetapan harga breakeven.
2. Pendekatan pasar atau persaingan.
 Politik Penetapan Harga
Beberapa politik penetapan harga yang akan dibahas disini adalah : penetapan harga psikhologis, price lining, potongan harga, dan penetapan harga geografis.

PROMOSI DAN PERIKLANAN
 Promosi
Promosi dapat dipandang sebagai :
Arus informasi sebagai persuasi satu-arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam perusahaan. Beberapa kgiatan yang ada dalam promosi pada umumnya ada empat, yaitu :
• Periklanan
• Personal selling
• Promosi penjualan
• Publisitas dan hubungan masyarakat.
 Periklanan
Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu. Adapun masalah-masalah yang ada pada periklanan adalah :
• Tujuan periklanan
• Jenis periklanan
• Media periklanan
• Biro periklanan

PERSONAL SELLING, PROMOSI
PENJUALAN, DAN PUBLISITAS
 Personal Selling
Personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Materi yang ada pada dalam personal selling ini adalah :
• Proses personal selling
• Jenis tugas penjualan dan salesman.
 Promosi Penjualan
Promosi penjualan ini merupakan istilah yang berbeda dengan istilah “promosi” meskipun sama-sama menggunakan kata “promosi” promosi penjualan hanya merupakan satu kegiatan dalam promosi. Kegiatan tersebut dapat digunakan untuk mendukung kegiatan promosi yang lain.
 Publisitas
Hampir sama dengan periklanan, publisitas ini merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media. Namun informasi yang tercantum tidak erupa iklan tetapi berupa berita.

Minggu, 24 Oktober 2010

bab 5 DISAIN DAN PERILAKU ORGINISASI

PENGERTIAN ORGANISASI
 Apakah yang dimaksud dengan organisasi
Menurut Boone dan Kurtz, organisasi didefinisikan sebagai berikut :
Organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinterksi untuk mencapai tujuan.

ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL
 Organisasi Formal
Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan wewenang.tanggung jawab,dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
 Organisasi Informal
Organisasi informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan social yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal.
 Sentralisasi VS Desentralisasi
Istilah sentralisasi dan desentralisasi sering dipakai dalam manajemen.
Organisasi yang disentralisasi
Organisasi manajemen yang disentralisasi merupakan sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannya dipegang di suatu pusat, biasanya ekssekutif puncak.
Organisasi yang didesentralisasi
Manajemen yang didesentralisasi merupakan suatu uasaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakan pada jenjang tertinggi.

STRUKTUR ORGANISASI DAN PENYUSUNANNYA
 Pembentukan Struktur Organisasi
Struktur organisasi formal didasarkan pada analisis dari tiga elemen kunci setiap organisasi, yaitu :
1. Intereksi Kemanusiaan
2. Kegiatan yang terarah ke tujuan
3. Struktur
 Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
Sebenarnya bentuk struktur organisasi ini bermacam-macam, tetapi pada pokoknya ada empat, yaitu :
• Organisasi Garis
• Organisasi garis dan staf
• Organisasi fungsional
• Komite
• Organisasi matrik
 Organisasi Garis
a. Kebaikan organisasi Garis
• Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
• Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan, sebab tidak perlu membicarakannya dengan orang lain.
• Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah, sebab perintah tersebut dapat diberikan langsung pada bawahan.
• Menghemat biaya sebab pengawasan dari berbagai kegiatan hanya dilakukan oleh seorang saja.
b. Keburukan Organisasi Garis
• Sering terdapat birokrasi yang menghambat jalannya perusahaan.
• Tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi para petugas sehingga kurang efisien.
• Kurangnya kerjasama diantara masing-masing bagian.
 Organisasi Garis dan Staf
a. Kebaikan Organisasi Garis dan Staf
• Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus di luar bagiannya.
• Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehingga akan memperingan pekerjaan dan meningkatkan efieiensi kerja.
• Staf dapat mendidik para petugas.
• Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga mnciptakan aliran kekuasaan dengan jelas.
b. Keburukan Organisasi dan Staf
• Kadang-kadang staf tidak lagi member saran tetapi perintah, sehingga dapat menimbulkan pertentangan dengan manajer pada bagian yang bersangkutan.
• Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf daripada atasannya.
• Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil.
 Organisasi Fungsional
a. Kebaikan Organisasi Fungsional
• Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya, sehingga terdapat keserasian antara tugas dan keahliannya.
• Tugas para manajer menjadi lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi.
b. Keburukan Organisasi Fungsional
• Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
• Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan.
• Kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi.
• Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan diantara para manajer.
 Organisasi Komite
a. Kebaikan Komite
• Merupakan sebuah forum untuk saling bertukar pendapat di antara beberapa anggota.
• Keputusan ditentukan bersama-sama sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik.
• Menciptakan koordinasi yang lebih baik.
• Meningkatkan pengawasan karena macam-macam komite tersebut dapat berhubungan langsung dengan para pelaksana.
b. Keburukan Komite
• Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan karena masing-masing anggota sibuk dengan pekerjaannya.
• Keharusan untuk berkompromi.
• Sering menimbulkan kesimpang-siuran dalam organsiasi.
• Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran-saran yang diberikan.
 Organisasi Matrik
a. Kebaikan Organisasi Matrik
• Luwes
• Memberikan alat inovasi tanpa menggangu struktur organisasi yang ada.
• Memberikan metode untuk memusatkan pperhatian para masalah-masalah utama yang spesifik atau persoalan-persoalan teknis yang unik.
b. Keburukan Organisasi Matrik
• Beberapa masalah dapat muncul karena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisional.
• Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan tim terpadu dari orang-orang yang berasal dari bagian-bagian yang berbeda.
• Konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer-manajer bagian lain.




PERILAKU KEORGANISASIAN
 Kelompok Kerja
Dalam organisasi bisnis, kelompok kerja itu merupakan sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama mempunyai pekerjaan serupa (umum) dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok.
 Motivasi
Setiap orang pasti mempunyai motivasi sebagai alasan mengapa mereka berperilaku tertentu. Dengan kata lain, motivasi merupakan motif intern yang menyebabkan orang berperilaku seperti yang mereka lakukan.
 Pekerjaan dan Sikap Jabatan
Beberapa penelitian kepuasan jabatan mungkin merupakan sikap jabatan yang paling banyak diteliti. Ini mencakup sikap kea rah supervise kerja, pembayaran, mitra karyawan, dan promosi. Penemuan ini jelas menutup kenyataan bahwa kepuasan jabatan berbeda-beda dari satu jabatan ke jabatan lain. Kepuasan jabatan dipandang sebagai indicator yang bermanfaat bagi manajemen untuk menentukan apakah terdapat bidang-bidang masalah dalam angakatan kerja organisasi. Kepuasan jabatan telah dikaitkan dengan perputaran dan absentiisme dalam angkatan kerja. Moral merupakan sikap umum dari angkatan kerja dalam sebuah perusahaan terhadap jabatan mereka. sedangkan kepuasan jabatan merupakan istilah lain yang memberikan arti banyak tentnag hal yang sama.
 Kepemimpinan
Dalam perusahaan, kepemimpinan itu berkaitan dengan pengarahan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan. Beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa tidak ada “satu cara terbaik” untuk memimpin karyawan. Ini bergantung pada pemimpinnya, karyawan, dan situasi yang ada. Macam gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam perusahaan dapat membantu menciptakan :iklim kerja” bagi karyawan.

Senin, 18 Oktober 2010

MANAJEMEN UMUM

PENGERTIAN MANAJEMEN
 Arti dan Fungsi Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi tentang manajemen tersebut, dapatlah diambil kesimpulan bahwa manajemen memepunyai lima fungsi, yaitu :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan
Kelima macam fungsi manajemen ini sangat penting di dalam menjalankan semua kegiatan. Semua ini dimaksudkan agar kegiatan apapun yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sehingga tujuan ditetapkan dapat tercapai.
Setiap kegiatan yang dilakukan seseorang atau sebuah lembaga tentu memerlukan perencanaan terlebih dahulu,pencanaan ini menggmbarkan tentang:
a. Apa
b. Bagaimana
c. Mengapa
d. Kapan akan dilakukan.
 Jenjang Manajemen
Perusahaan-perusahaan besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jenjang manajemen. Ketiga manajemen tersebut adalah :
a. Manajemen Puncak
Jenjang tertinggi adalah manajemen puncak, sering disebut manajemen atau eksekutif kunci, biasanya mempunyai berbagai pengalaman bertahun-tahun. Manajemen puncak ini bertugas menyusun rencana umum perusahan dan mengambil keputusan-keputusan penting tentang hal-hal seperti penggabungan, produk baru, dan pengeluaran saham.
b. Manajemen Madya
Jenjang berikutnya dalam piramida manajemen itu, disebut manajemen madya atau manajemen administratif, meliputi pimpinan pabrik atau manajemen divisi. Para manajer ini mempunyai tanggung jawab dalam penyusunan rencana operasi yang melaksanakan rencana-rencana umum dari manajer puncak.
c. Manajemen Operasianal
Manajemen operasional ini merupakan jenjang terendah dalam piramida. Tugasnya menyangkut pelaksanaan rencana yang dibuat oleh para manajer madya.


LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN
 Gerakan Manajemen Ilmiah
Taylor dikenal sebagai bapak dari gerakan manajemen ilmiah. Buku yang diterbitkannya berjudul The Principles of Scientific Management. Dalam bukunya, Taylor mengemukakan beberapa prinsip manajemen ilmiah untuk melakukan pekerjaan dengan efisien. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
 Semua pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisis guna menentukan satu cara terbaik untuk menyelesaikannya.
 Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah.
 Kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan menggaji pemegang jabatan dengan dasar insentif, yaitu menyamakan gaji dengan hasil kerjanya.
 Menempatkan manajer dalam perencanaan, persiapan dan pemeriksaan pekerjaan.

SEKOLAH-SEKOLAH TENTANG PEMIKIRAN
MANAJEMEN
Dari beberapa sekolah tentang pemikiran manajemen yang muncul, kita akan membahas lima, yaitu :
 Sekolah Klasik (Classical School)
Sekolah klasik berawal dengan adanya formasi perusahaan-perusahaan besar. Sekolah klasik telah memberikan saran tentang fungsi-fungsi manajemen primer, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. masing-masing fungsi tersebut dapat dibagi ke dalam sub-sub fungsi.
 Sekolah Perilaku (Behavioral School)
Sekolah perilaku yang juga disebut leadership, human relations, atau behavioral sciences school of management. Sekolah ini memusatkan perhatian pada aspek kemanusiaan dari manajemen dan menekankan kebutuhan bagi para manajer untuk memahami manusia. Sekolah perilaku tersebut menarik beberapa disiplin seperti psikologi dan sosiologi sebagai bagian dari latar belekang
 Sekolah Ilmu Manajemen (Management Science School)
Sekolah ilmu manajemen ini melibatkan matematik dan statistik. Ilmu manajemen merupakan suatu pendekatan kuantitatif yang memberikan alat untuk menyelesaikan masalah-masalah bisnis. Adanya komputer memungkinkan untuk mempelajari masalah-masalah yang sebelumnya terlalu komplek untuk diselesaikan.
 Analisis Sistem
Analisis sistem menawarkan suatu alat untuk melihat kegiatan intren dan ekstern dari perusahaan.Sistem adalah suatu unit yang dibentuk dari dua atau lebih bagian-bagian independen yang berinteraksi untuk membentuk sebuah organisme fungsi.analisis sistem merupakan metode yang digunakan untuk menyeselaikan masalah-masalah bisnis dengan mengidentifikasi bagian-bagian utama dari suatu masalah dan hubungan mereka. komputer telah menyebabkan analisis sistem menjadi sebagai alat manajemen yang telah efektif, karena dapat menangani lebih banyak informasi.
 Manajemen Hasil
Sejak pertama kali dikemukakan oleh Peter Drucker diawal tahun 1950-an. Manajemen hasil, atau manajemen berdasarkan sasaran. Manajemen hasil atau manajemen berdasarkan sasaran (MBO) telah semakin populer. MBO adalah suatu program untuk meningkatkan motivasi dan pengendalian karyawan. Ini juga merupakan suatu falsafah manajemen yang menunjukan nilai tujuan pelaksanaan.
Adapun keburukannya dapat disebutkan disini antara lain :
 Untuk beberapa tugas, MBO sulit menentukan tujuan yang tepat.
 MBO hanya akan sukses jika semua pihak mau berpatisipasi.
 MBO seharusnya tidak dipanjang sebagai suatu penyelesaian untuk semua masalah manajemen.
 Tujuan-tujuan itu seharusnya layak dan mudah diukur.

PERENCANAAN
Perencanaan merupakan fungsi terpenting di antara semua fungsi-fungsi manajemen yang ada. Adapun sifat-sifat yang lain dari fungsi perencanaan adalah :
 Bentuk-bentuk perencanaan
Perencanaan memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut :
a. Tujuan (Objective)
b. Kebijakan (Policy)
c. Strategi
d. Prosedur
e. Aturan (Rule)
f. Program
 Kegunaan Perencanaan
Adapun kegunaan daripada perencanaan adalah :
a. Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu Mendatang
b. Mengarahkan Perhatian pada Tujaun
c. Memperingan Biaya
d. Merupakan sarana untuk mengadakan Pengawasan
 Langkah-langkah penyusunan Perencanaan
Langkah-langkah yang harus diambil untuk menyusun suatu perencanaan adalah :
a. Menerapkan Tujuan
b. Menyusun Anggapan-anggapan (Premising)
c. Menentukan Berbagai Alternatif Tindakan
d. Mengadakan Pernilaian terhadap Alternatif-alternatif Tindakan yang sudah Dipilih
e. Mengambil keputusan
f. Menyusun Rencana Pendukung
 Perencanaa Merupakan proses Pendekatan yang Rasional
 Jangka Waktu Prencanaan
Menurut jangka waktunya, perencanaan dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu :
a. Perencanaan jangka panjang
b. Perencanaan jangka menengah
c. Perencanaan jangka pendek.
 Faktor-faktor yang Membatasi Perencanaan
Adanya kelemahan ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempunyai sifat membatasi perencanaan.. faktor-faktor tersebut adalah :
a. Sulitnya Mencari Anggapan Secara Teliti
b. Perubahan yang Sangat Cepat
c. Kekuatan Internal
d. Kekuatan Eksternal
 Pengambilan Keputusan
a. Syarat Pengambilan Keputusan
Untuk bertindak mengambil keputusan secara rasioanal tersebut membutuhkan beberapa syarat, antara lain :
 Harus berusaha untuk dapat mencapai suatu tujuan yang tidak terpenuhi tanpa melalui tindakan yang positif.
 Harus dapat mengetahui dengan jelas tentang tujuan-tujuan manakah yang dapat dicapai beserta segala kekurangannya.
 Harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan analisis dan pernilaian berbagai alternatif sesuai dengan tuntutan-tuntutan untuk mencapai tujuan.
 Harus bersikap optimis dan mempunyai kemauan yang kuat untuk memilih alternatif yang paling baik.
b. Alat Pengambilan Keputusan
Untuk mengambil keputusan yang rasional perlu dipergunakan alat-alat seperti :
1. Operation research
2. Teori probabilitas
3. Linear programming
 Analisis Risiko
- biaya pengenalan
- biaya produksi
- investasi modal yang dibutuhkan
- harga dan
- market share yang dapat dicapai.
PENGORGANISASIAN
 Pengertian
Ditinjau dari segi prosesnya, pengorganisasian merupakan usaha untuk menyusun komponen-komponen pokoksedemikian rupa, sehingga dapat dipakai sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Dengan demikian fungsi pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses menciptakan hubungan antara berbagai fungsi.
Hubungan-hubungan yang timbul di dalam organisasian dapat berbentak :
• Hubungan Informal
Hubungan informal ini lebih banyak menyangkut hubungan manusiawi.
• Hubungan Formal
Hubungan formal merupakan bentuk hubungan yang dilakukan dengan sengaja.
Dalam hubungan formal terdapat tiga hubungan dasar yaitu :
 Tanggung jawab
 Wewenang
 Pertanggung-jawaban.
 Pola Hubungan antar Komponen Organisasian
 Rentangan Kekuasaan
a. Latihan dari Bawahan
b. Pendelegasiaan Wewenang
c. Perencanaan
d. Teknik Komunikasi
 Dasar-dasar penggolongan Bagian Di Dalam Organisasi
Pengelompokkan menjadi bagian-bagian di dalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada beberapa faktor berikut ini :
a. Didasarkan pada Suatu Angka
b. Didasarkan pada Waktu
c. Didasarkan pada Fungsi Perusahaan
d. Didasarkan pada Luas Daerah Operasi
e. Didasarkan pada Jenis Barang yang Dihasilkan
f. Didasarkan pada Jenis Langganan
 Karakteristik Struktur Organisasi
Bentuk-bentuk struktur organisasi seperti garis, garis dan staf, fungsional serta komite mempunyai cirri-ciri yang berbeda. Namun demikian setiap bentuk struktur organisasi yang baik harus memiliki dua kerakteristik dasar, yaitu :
a. Keseimbangan dalam Organisasi
b. Fleksibel
PENGARAHAN
 Prinsip-prinsip pengarahan
Pengarahan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan. Pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu :
a. Prinsip Mengarah Kepada Tujuan
b. Prinsip Keharmonisan Dengan Tujuan
c. Prinsip Kesatuan Komando
 Cara-cara pengarahan
Adapun cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa.
a. Orientasi
Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
b. Perintah
Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada dibawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
c. Delegasi Wewenang
Pendelegalisian wewenang bersifat lebih umum jika dibandingkan dengan pemberian perintah.
 Komunikasi
Dari definisi-definisi tentang komunikasi tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa :
 Di dalam komunikasi terdapat hubungan antara orang dengan orang, orang dengan lembaga dan sebaliknya.
 Hubungan yang timbul di dalam komunikasi itu digunakan untuk menyalurkan gagasan, pendapat atau informasi.
 Untuk mengadakan komunikasi, dapat digunakan kata-kata, surat, kode atau simbol.
Dengan mengunakan sarana-sarana seperti ini diharapkan komunikasi dapat lebih efektif dan efisien. Untuk maksud tersebut perlu memperhatikan beberapa prinsip berikut :
a. Komunikasi Harus Jelas
b. Prinsip Integritas
c. Prinsip Penggunaan Organisasi Inforrmal
 Motivasi
Motivasi mempunyai 2 bentuk :
a. Motivasi Positif merupakan proses untuk mempengarahui orang lain dengan cara memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu.
b. Motivasi Negatif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara menakut-nakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara terpaksa
 Pengkoordinasian
Prinsip-prinsip Koordinasi
a. Prinsip Kontak Langsung
b. Prinsip Penekanan pada Pentingnya Koordinasi
c. Hubungan Timbal Balik diantara faktor-faktor yang ada

 Pelaksanaan Fungsi Koordinasi
a. Menjamin bahwa kondisi lingkungan dapat membantu untuk memberikan fasilitasbagi terlaksananya koordinasi.
b. Memastikan apakah masing-masing individu sudah mengetahui prinsip-prinsip koordinasi

PENGAWASAN
Pengawasan yaitu membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan standard atau rencananya, serta melakukan perbaikan-perbaikan bilamana menjadi penyimpangan.

 Langkah-langkah Pengawasan
1. Menciptakan standard
2. Membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standard
3. Melakukan tindakan koreksi

 Syarat-syarat Pengawasan yang Baik
a. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan (aktifitas).
b. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan segera..
c. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan.
d. Pengawasan harus obyektif, teliti dan sesuai dengan standard yang digunakan.
e. Pengawasan harus luwes / fleksibel.
f. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi.
g. Pengawasan harus ekonomis.
h. Pengawasan harus mudah dimengerti.
i. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan / koreksi.

Rabu, 13 Oktober 2010

BAB 2 LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP
PERUSAHAAN
Kondisi bisnis sangat berpengaruh pada kehidupan kita. Oleh karena itu, perusahaan mempunyai beberapa tanggung jawab pada kehidupan dan kesejahteraan manusia. Sekarang, perusahaan tidak bisa berprinsip “semau gue” dalam melaksanakan kegiatannya. Penentuan seberapa jauh perusahaan harus mengarah kepada tujuan-tujuan sosial yang mungkin dapat bertentangan dengan tujuan-tujuan ekonomi, jelas dapat menimbulkan dilema.
Istilah tanggung jawab sosial menunjukkan pertimbangan manajemen tentang pengaruh-pengaruh sosial disamping juga pengaruh ekonomi dari keputusan-kepuusannya. Ini berlaku bagi semua perusahaan tanpa memandang besar, lokasi, atau industrinya. Tanggung jawab sosial tersebut mencakup hal-hal seperti bidang kesehatan, informasi konsumen, dan pemeliharaan lingkungan fisik.
Pengertian Lingkungan Perusahaan
Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. Sedangkan arti lingkungan secara luas mencakup semua faktor ekstern yang mempengaruhi individu, perusahaan, dan masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan tersebut adalah luas dan banyak ragamnya, termasuk aspek-aspek ekonomi, politik, sosial, etika-hukum, dan ekologi/fisik. Masing-masing faktor saling menunjang dan saling mempengaruhi.
Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik
Perusahaan sangat bergantung pada masyarakat untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan, dan sikap masyarakat terhadap perusahaan sangat berpengaruh pada cara kegiatan serta pelayanan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, perusahaan harus menjaga hubungan baik dengan kelompok atau pihak-pihak yang berkepentingan.
Masyarakat pluralistik adalah kombinasi dari berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan. Dalam masyarakat pluralistik, terdapat banyak pusat kekuatan, masing-masing mempunyai sifat mandiri. Hubungan-hubungan yang baik dapat terjadi dengan saling memberi melalui kompromi, bukannya dengan paksaan. Dalam hal ini, pluralisme mencerminkan usaha manusia untuk mempertemukan kebutuhan dan kepentingan dari berbagai organisasi.

LINGKUNGAN FISIK, ENERGI
DAN KONSERVASI
Dari masalah-masalah ekonomi dan sosial, salah satu masalah yang sangat sulit diatasi dan memerlukan biaya besar adalah yang berkaitan dengan lingkungan fisik. Di beberapa kota di indonesia, seperti jakarta dan surabaya sudah dirasakan semakin besarnya polusi udara dan air, bahkan di beberapa bagian kota yogyakarta yang tidak begitu besar juga dirasakan adanya pencemaran air tanah karena kondisi permukiman yang berjubel serta pembuangan limbah yang terlalu dekat dengan sumber air. Dampaknya dapat dirasakan dalam jangka waktu lama karena munculnya penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh pencemaran tersebut.
Ekologi
Ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Kualitas lingkungan kita sudah semakin menurun. Hal ini terutama disebabkan oleh kombinasi dari tiga faktor :
1. Semakin meningkatnya konsentrasi penduduk
2. Perkembangan teknologi baru
3. Semakin meningkatnya kemakmuran ekonomi.
Macam-macam Polusi
Polusi merupakan pengrusakan lingkungan alam dimana kita hidup dan bekerja. Air dan udara yang sebelumnya bersih, sekarang tercemar. Masing-masing jenis polusi berikut ini menjadi ancaman bagi lingkungan yang sehat.
Pencemaran udara
Pencemaran air
Pencemaran sampah awet
Energi dan Konservasi
Di indonesia sumber energi minyak bumi sudah lama digunakan disamping batu bara dan air. Kemudian muncul penggunaan gas alam yang juga dihasilkan di dalam negeri, dan akhir-akhir ini sudah mulai dikembangkan penggunaan sumber energi matahari serta kemungkinan penggunaan tenaga nuklir.
Dari sumber energi tersebut kiranya energi matahari dapat memberikan prospek penggunaan yang baik di masa depan mengingat bahaya yang hampir tidak ada, biayanya murah dan bebas polusi. Sebagian besar penggunaan energi di dunia saat ini masih bergantung pada minyak dan gas.

LINGKUNGAN PEREKONOMIAN DAN
PERPAJAKAN
Alasan-alasan bagi meningkatnya pengeluaran pemerintah
Alasan-alasan bagi pemerintah untuk menaikkan pajak adalah untuk membiayai pengeluaran yang semakin meningkat. Meningkatnya pengeluaran pemerintah ini merupakan suatu tendensi yang mungkin meyebabkan naiknya laju pertumbuhan urbanisasi. Pertambahan penduduk dan permintaan masyarakat, serta pengeluaran biaya untuk pertahanan negara.
Adanya pertambahan penduduk dapat mengakibatkan pengeluaran pemerintah lebih besar. Pemerintah perlu menyediakan kebutuhan pokok mereka dengan usaha-usaha peningkatan produksi dalam negeri dan pengadaan impor dari luar negeri.
Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah
Apabila pengeluaran Pemerintah lebih besar dari penghasilannya, maka akan terjadi defisit. Untuk menutup defisit ini dapatlah dilakukan peminjaman kepada bank-bank. Jumlah uang yang dipinjam dengan cara ini disebut uang negara.
Tidak semua pajak yang dipungut oleh pemerintah ditujukan untuk meningkatkan penghasilan, terutama pajak yang dikenakan pada tempat-tempat perjudian.
Ada beberapa macam pajak yang dikenakan oelh pemerintah, antara lain :
a. Pajak Tidak Langsung
Pajak tidak langsung dapat dikenakan atas barang-barang seperti rokok, tembakau, minuman keras dan sebagainya. Pajak tersebut dinamakan pajak penjualan (PPn). Macam pajak lain yang termasuk pajak tidak langsung ini adalah pajak penjualan impor, cukai, bea masuk, pajak ekspor, dan sebagainya.
b. Pajak Langsung
Pajak kekayaan adalah termasuk pajak langsung karena langsung dikenakan atau dipungut pada pembayar pajak. Macam pajak lain yang dapat digolongkan sebagai pajak langsung ini adalah pajak pendapatan (PPd), pajak perseroan (PPs) dan pajak dividen.
Secara keseluruhan penerimaan Pemerintah dapat diperoleh dari :
Penerimaan dalam negeri, meliputi : pajak langsung, pajak tidak langsung, penerimaan minyak dan penerimaan bukan pajak.
Penerimaan pembangunan, meliputi : bantuan program dan bantuan proyek.
Sedangkan seluruh pengeluaran Pemerintah dapat dikelompokkan ke dalam
Pengeluaran rutin, berupa : belanja pegawai, belanja barang, bunga dan cicilan utang serta pengeluaran lain.
Pengeluaran pembangunan, meliputi : sektor-sektor pertanian dan pengairan, industri dan pertambangan, tenaga listrik, perhubungan danv pariwisata serta pendidikan dan kebudayaan.
LINGKUNGAN HUKUM
Hukum yang ada di indonesia dapat dikelompokkan ke dalam :
Hukum Publik
Hukum publik ini mengatur masalah-masalah yang menyangkut kepentingan dan keamanan umum. Aturan-aturan hukum yang dapat dimasukkan sebagai hukum publik ini antara lain : hukum tatanegara, hukum tatausaha dan hukum pidana.
Hukum Privat
Hukum privat merupakan hukum yang mengatur tentang hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan seseorang dan kelompok-kelompok dalam masyarakat. Termasuk ke dalam hukum privat adalah hukum perdata, dan hukum dagang.

LINGKUNGAN PEMERINTAHAN
Pemerintah telah banyak membantu kegiatan usaha dalam berbagai bentuk, antara lain perlindungan terhadap kekayaan dan hak paten, serta pengadaan kontrak-kontrak. Di sini terdapat suatu dorongan yang membantu secara langsung pada masing-masing sektor dalam perekonomian. Bantuan tersebut akan meningkatkan kemakmuran secara umum.
Perhatian Pemerintah terdapat Kegiatan Usaha
Pemerintah telah memberikan bantuan dalam kehidupan perusahaan terutama berupa perlindungan atas kekayaan, pengadaan kontrak dan pemberian paten. Pemerintah juga membantu perusahaan-perusahaan kecil atau lemah karena merupakan unit usaha yang penting untuk menampung tenaga kerja.
a. Bantuan di Bidang Transportasi
Tidak sedikit bantuan Pemerintah di bidang transportasi. Hampir di setiap sektor pengangkutan, Pemerintah banyak memegang peranan. Sektor yang lain seperti angkutan udara, laut dan darat tidak lepas dari perhatian pemerintah.
b. Bantuan pada Perusahaan-perusahaan Kecil
Bantuan kepada perusahaan-perusahaan kecil dapat digolongkan ke dalam tiga golongan, yaitu :
Bantuan finansial,
Bantuan pemberian kontrak, serta
Bantuan teknik dan manajemen.
c. Bantuan di Bidang Komunikasi
Bidang komunikasi yang meliputi kegiatan-kegiatan siaran radio, televisi, telepon dan sebagainya hampir dikuasai dan diatur oleh pemerintah. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai peraturan menyangkut bidang-bidang transportasi,komunikasi, pelayanan umum, energi dan sebagainya.
LINGKUNGAN INTERNASIONAL
Lingkungan internasional ini merupakan suatu konsep keseluruhan yang luas meliputi kegiatan dan masalah perekonomian dunia. Beberapa negara maju seperti Amerika, Jepang memegang peranan penting dalam perekonomian dunia.
Neraca Pembayaran Internasional
Keadaan perekonomian internasional beberapa negara ditunjukkan dalam neraca pembayarannya. Neraca pembayaran ini menggambarkan transaksi-transaksi internasional. Suatu konsep penting yang berhubungan dengan neraca pembayaran adalah neraca perdagangan. Jika suatu negara mengekspor barang-barang melebihi impornya, keadaan ini menunjukkan neraca perdagangan yang menguntungkan. Jika impor lebih besar dari ekspornya, maka keadaan neraca perdagangan tidak menguntungkan.
Perusahaan-perusahaan Multinasional (Multinasional Corporation)
Perusahaan-perusahaan Multinasional kebanyakan berasal dari negara Eropa, Amerika dan Jepang. Pasar yang dikuasainya meliputi beberapa negara selain negaranya sendiri. Perusahaan mobil Volkswagen/VW dari Jerman Barat, Nestle yang memproduksi bahan makanan dan coklat. Begitu pula halnya dengan perusahaan di Jepang seperti : Toyota, Mitsubishi dan sebagainya, serta perusahaan di Amerika seperti : Ford, Johnson & Johnson, Coca cola dan sebagainya.
Kegiatan-kegiatan Multinational
Perusahaan Multinasional bertujuan memasarkan barang hasil produksinya tidak hanya ke satu negara saja, tetapi juga negara-negara lain. Perusahaan Multinasional beroperasi di suatu negara untuk mengembangkan pasarnya secara ekonomis dan berusaha memanfaatkan keadaan politik yang menguntungkan. Adanya perusahaan Multinasional dapat membantu untuk memperbaiki kondisi perekonomian dari satu negara terhadap negara lain. Di samping itu, secara langsung juga mendorong peningkatan kemampuan teknologi, manajemen dan ketrampilan oarang-parang di mana perusahaan tersebut beroperasi.
Ciri-ciri Perusahaan Multinational
Perusahaan Multinasional sebagai suatu perusahaan yang kegiatan pokoknya meliputi usaha-usaha pengolahan/manufaktur atau pemberian jasa dalam sedikitnya dua negara.
Dengan definisi ini maka Perusahaan Multinasional merupakan sumber dari penanaman modal asing langsung dan jumlahnya merupakan ukuran kegiatan perusahaan itu.
Kebaikan dan Keburukan Perusahaan Multinasional
a. Kebaikan Perusahaan Multinasional :
Menambah devisa negara melalui penanaman modal di bidang ekspor.
Mengurangi kebutuhan devisa untuk impor di sektor indutri.
Menambah kesempatan kerja dengan membuka lapangan kerja baru.
Ikut mendukung pembangunan nasional.
b. Keburukan Perusahaan Multinasioanal :
Makin banyaknya Perusahaan Multinasional yang didirikan dapat mempengaruhi kekuasaan ekonomi negara.
Dapat merusak kehidupan politik dan ekonomi negara.
Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dengan memperbesar modal merupakan motif Perusahaan Multinasional.
Lembaga-lembaga yang Membantu Perdagangan Internasional
Untuk menjual barang ke luar negeri atau mengimpor barang dari luar negeri, sering diperlukan adanya lembaga-lembaga perantara. Perantara ini disebut middlemen, dibedakan ke dalam empat golongan.
a. Export and Import Commision House
b. Merchant Exporters and Importers
c. Manufacturer’s Export Agents
d. Export and Import Brokers
Perkembangan Impor dan Ekspor Indonesia
Pada dasarnya barang-barang yang diekspor dapat digolongkan ke dalam dua kelompok, yakni barang-barang selain migas dan migas (minyak dan gas bumi).
Barang-barang yang termasuk kategori bukan minyak dikelompokkan lagi menjadi :
a. Golongan barang utama, terdiri dari : kayu, karet, timah, minyak kelapa sawit, kopi, tembakau, teh, dan iji kelapa sawit.
b. Golongan barang lain, terdiri dari : hewan beserta hasilnya, lada, bungkil kopra, kopra, bahan makanan, barang tambang, dan lain-lain.
Untuk mengetahui gambaran tentang perkembangan nilai ekspor dan impor Indonesia mulai 1981/1982 dapat di lihat pada tabel berikut ini. Dalam tabel tersebut, nilai impor tanpa minyak mengalami penurunan sejak periode 1982/1983. Hal ini telah menguntungkan bagi Indonesia karena terjadi penghematan devisa.
Impor yang dilakukan oleh indonesia selama ini meliputi tiga macam golongan barang, yaitu :
a. Barang konsumsi, seperti : beras, tekstil, dan lain sebagainya.
b. Bahan baku dan penolong, seperti : cengkeh, bahan kimia, pupuk, kertas, dan lain sebagainya.
c. Barang modal, seperti : mesin-mesin, generator listrik, alat telekomunikasi, dan lain sebagainya.

Senin, 27 September 2010

Perusahaan Dalam Sistem Perekonomian

universitas gunadarma

LATAR BELAKANG
INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

§  Kegiantan perekonomian

Dalam suatu masyarakat yang primitif orang harus memenuhi kebutuhannya sendiri, tidak tergantung pada yang lain. Yang harus mereka penuhi terutama kebutuhan akan makanan, pakaian dan perumahan. Untuk mendapatkan makanan mereka dapat berburu binatang atau bertani/bercocok tanam di daerah-daerah yang dianggap subur. Jadi penghidupan ekonominya masih berupa rumah tangga tertutup, belum terjadi pertukaran.
Setelah meninggalkan cara hidup yang berpindah-pindah, mereka mulai melakukan cara hidup yang lebih baik. Kegiatan perdagangan mulai dilakukan setelah masing-masing keluarga merasa kelebihan barang atau peralatan yang dibutuhkan, sehingga dapat ditukarkan dengan barang atau jasa lain dari tetangganya. Sistem perekonomian dilakukan secara barter. Akhirnya mereka merasakan keutungan dengan adanya pembagian kerja menurut jenis kebutuhannya. Bentuk pengkhususan semacam ini disebut spesialisasi (penyebaran secara horizontal). Makin banyak jumlah kebutuhan, makin melebarlah spesialisasi tersebut.
Semakin majunya suatu masyarakat membawa akibat yang lebih kompleks dalam perekonomian. Pertukaran barang tidak dilakukan secara barter, tetapi sudah menggunakan alat pembayaran berupa uang. Dengan uang ini orang dapat memperoleh semua kebutuhannya.
Selain spesialisasi, pertukaran dapat pula ditimbulkan oleh adanya diferensiasi,yaitu dari bahan dasar yang sama terjadi berbagai jenis produk. Misalnya, petani menyerahkan padinya kepada pengusaha angkutan untuk digilingkan pada pengusaha huller. Setelah jadi beras, diangkut lagi ke pedagang beras, baru kemudian dijual kepada konsumen.
Di samping proses penyebaran (dispesi), terdapat pula proses penyatuan (konsentrasi) di mana masing-masing kegiatan secara keseluruhan merupakan satu kesatuan. Apabila konsentrasi itu dilakukan secara horizontal, disebut paralelisasi. Perusahaan tidak hanya membuat satu macam produk saja, tetapi sudah menghasilkan beberapa macam produk. Misalnya, toko pakaian yang juga menjual lukisan batik. Apabila beberapa tingkat rangkaian pengerjaan suatu barang yang sebelumnya dikerjakan oleh beberapa pekerjaan, sekarang dikerjakan (disatukan) dalam satu perusahaan disebut integrasi.
Pada masyarakat yang sudah maju, barang-barang dan jasa mudah didapat, baik untuk keperluan konsumsi maupun indutri. Untuk menghasilkan barang dan jasa semacam ini peranan perusahaan sangat penting. Menurut asalnya, berbagai barang kebutuhan dapat diperoleh secara bebas tanpa memerlukan suatu usaha, seperti air hujan untuk minum dan penyubur tanaman, dan sebagainya. Barang-barang semacam ini disebut barang bebas (free goods).
Barang bebas ini hanyalah merupakan sebagian kecil dari jumlah dan macam barang yang kita butuhkan, sedang sebagian besar yang lain harus dipenuhi dengan barang-barang dan jasa yang diusahakan oleh orang-orang seperti pengrajin, karyawan pabrik, dan sebagainya. Macam-macam barang dan jasa yang memuaskan keinginan dan kebutuhan.
a.       Barang konsumsi yang secara langung dapat memuaskan kebutuhan dan
b.      Barang industri seperti pabrik, mesin, peralatan dan barang lain yang mendukung produk barang konsumsi.
Selain itu kedua kelompok barang tersebut dapat dibagi lagi menjadi :
a.       Barang tahan lama yang dapat dipakai berkali-kali, dan
b.      Barang tidak tahan lama seperti bahan mentah, makanan, yang dapat dipakai hanya sekali dan beberapa kali saja.
§  Sistem Perekonomian
Sistem perekonomian yang dipakai oleh setiap negara adalah berbeda-beda, tidak selalu mutlak, tetapi banyak juga yang secara campuran. Ada empat bentuk sistem perkonomian, yaitu kapitalisme, sosialisme, fasisme, dan komunisme.
a.      Kapitalisme
Kapitalisme merupakan suatu falsafah ekonomi, dan bukannya bentuk suatu pemerintahan. Dalam sistem kapitalisme, seseorang bisa bersaing bebas dalam pasar dan bisa menentukan miliknya. Kemudian, dalam hubungannya dengan pasar, seseorang bebas memilih dan membuat barang dan jasa yang diinginkan. Kebebasan seperti ini disebut laissez faire.
Sesuai dengan sistem berusaha yang bebas, para wiraswasta menyediakan uang dan mengorganisir sesuai perusahaan. Mereka bebas bertindak sejauh uang yang mereka miliki dan merupakan penggerak utama dari kegiatan ekonomi kapitalis.
b.      Sosialisme
Sosialisme dapat dikatakan sebagai suatu sistem perekonomian dan juga merupakan bentuk pemerintahan. Seseorang secara relatif bebas untuk memilih tempat yang diinginkan, tetapi pemerintah ikut campur tangan dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan individu kepada kebutuhan masyarakat.
c.       Fasisme
Fasisme juga merupakan suatu sistem perekonomian dan bentuk pemerintahan. Dalam fasisme, juga disebut negeri usaha, pemerintah memiliki semua industri. Dalam hal ini orang bebas memilih tempat yang diinginkan atas persetujuan pemerintah.
d.      Komunisme
Komunisme juga merupakan sistem perekonomian dan suatu bentuk pemerintahan. Dalam komunisme tidak terdapat kekayaan pribadi atau mungkin hanya sedikit dan tidak terdapat motif keuntungan. Pekerjaan ditentukan oleh negara, dan pemerintah menentukan siapa yang boleh memproduksi barang atau jasa, untuk siapa, apa saja yang harus dibuat, dan menggunakan alat apa. Seperti pada fasisme, kebebasan politik diawasi secara ketat.

§  Sistem Perekonomian Pancasila
Dalam beberapa tahun terakhir banyak ekonom yang memberikan pendapatnya tentang konsep sistem perekonomian pancasila yang dipandang cocok untuk masyarakat indonesia. Sampai saat ini masih belum ada kesepakatan yang mutlak baik dari pemerintah maupun pada ilmuwan tentang sistem perekonomian pancasila tersebut. Namun dari pendapat mereka, dapatlah diperoleh gambaran umum tentang karakteristik sistem perekonomian pancasila sebagai berikut :
1.      Roda perekonomian digerakkan dengan rangsangan ekonomi, sosial dan moral.
2.      Adanya keinginan yang kuat dari seluruh masyarakat untuk memperoleh kemerataan sosial yang sesuai dengan azas-azas kemanusiaan.
3.      Kebijakan ekonomi diprioritaskan untuk menciptakan perekonomian nasional yang tangguh.
4.      Unit usaha berbentuk koperasi dipandang sebagai soko guru perekonomian dan merupakan bentuk paling kongkrit dari suatu usaha bersama.
5.      Adanya keselarasan serta perimbangan yang jelas dan tegas antara perekonomian di tingkat nasional dengan desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi.

Karakteristik tersebut menunjukkan bahwa sistem perekonomian pancasila ini merupakan sistem perekonomian yang didasarkan pada pamcasila.
§  Pengertian Industri dan Bisnis
Perusahaan dapat bertindak sabagai perantara antara sumber faktor produksi dan konsumen. Dalam arti luas, dunia usaha ini terdiri atas tiga bagian :
·          Tempat kerja untuk menjalankan kegiatan yang produktif seperti pabrik,      pertambangan, hotel, toko atau ladang.
·         Perusahaan, yang memiliki satu tempat kerja atau lebih.
·         Industri.
Istilah industri biasanya menimbulkan gambaran dalam pikiran akan adanya pabrik-parik, perusahaan-perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi dengan menggunakan alat-alat seperti mesin dan lain-lain. Pengertian industri sering dihubungkan dengan adanya mekanisasi, teknologi dan hal-hal lain yang datang dari negara yang sudah lebih maju. Jadi dapat dikatakan bahwa sebuah industri merupakan suatu kelompok perusahaan yang memproduksi barang yang sama, untuk pasar yang sama pula.
Ada juga yang mengatakan bahwa industri adalah suatu konsep barat, sebagai usaha untuk mengajar : keuntungan, prestasi, dan pendapatan yang besar. Produk nasional bruto merupakan alat statistik yang dipakai untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, dapat didefinisikan sebagai nilai total dari seluruh barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam satu tahun di sebuah negara tertentu. Semua itu dapat dicapai berkat adanya usaha-usaha yang menekankan pada prinsip-prinsip dasar seperti :
1)      Efisiensi
2)      Prestasi
3)      Pendekatan yang rasional
4)      Manajemen
5)      Hubungan-hubungan yang formal, dan sebagainya.
Kegiatan bisnis sangat membantu usaha-usaha pemenuhan kebutuhan masyarkat oleh perusahaan. Bisnis ini meliputi semua aspek kegiatan untuk menyalurkan barang-barang melalui saluran produktif, dari membeli bahan mentah sampai menjual barang jadi. Pada pokoknya, kegiatan bisnis ini meliputi :
·         Perdagangan
·         Pengangkutan
·         Penyimpanan
·         Pembelanjaan
·         Pemberian informas

PENGERTIAN PERUSAHAAN

Sudah banyak definisi tentang perusahaan yang dikemukakan oleh para ahli. Dari definisi-definisi yang ada dapatlah dikemukakan sebagai berikut :
·         Perusahaan dapat didefinisikan sebagai suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
Dari definisi tentang perusahaan tersebut dapatlah dilihat adanya lima unsur yang penting, yaitu : organisasi, produksi, sumber ekonomi, kebutuhan, cara yang menguntungka.
§  Organisasi
Organisasi berasal dari kata organ yang berarti alat. Setelah dikombinasikan dengan sumber-sumber ekonomi lainnya seperti manusia, maka timbullah keharusan untuk mengadakan kerjasama secara efisien, dan dapat hidup sebagaimana mestinya. Keadaan seperti ini dapat membentuk suatu organisasi. Salah satu kesulitan untuk memberikan definisi terhadap organisasi disebabkan organisasi itu mempunyai sifat yang tidak dapat dilihat (abstrak). Organisasi mungkin memiliki sejumlah kekayaan yang bersifat fisik atau yang abstrak dan sejumlah aspek-aspek sosial yang tidak dapat dilihat.
Tujuan yang sudah diperhitungkan menunjukkan bahwa hakekat organisasi itu bukanlah sebuah kumpulan dari sumber-sumber ekonomi semata-mata, tetapi juga menciptakan suasana kerja yang baik atau usaha mengadakan pembandingan sumber-sumber dan hasil yang terbaik.
§  Produksi
Secara luas usaha-usaha produksi dapat digolongkan ke dalam :
a.      Produksi Langsung
Produksi langsung merupakan usaha-usaha untuk menghasilkan atau mendapatkan barang secara langsung, ini meliputi :
·         Produksi primer
Produksi primer yaitu usaha-usaha untuk mendapatkan bahan-bahan atau material langsung dari alam.
·         Produksi Sekunder
Produksi sekunder yaitu usaha-usaha menggunakan bahan-bahan atau material untuk meningkatkan faedah atau mengolahnya menjadi barang lain.
b.      Kegiatan yang Membantu produksi langsung
Selain  produksi langsung, terdapat kegiatan lain yang membantunya, disebut produksi tersier. Ini meliputi : perdagangan, dan kegiatan-kegiatan lain seperti : distribusi, perbankan, dan periklanan.
c.       Produksi Tidak Langsung
Produksi tidak langsung ini tidak menaikkan nilai penggunaan ataupun tidak langsung dari alam, tetapi memberikan jasa-jasa yang sangat berguna bagi perusahaan.

§  Menggunakan dan Mengkoordinir Sumber-sumber Ekonomi/Faktor-faktor Produksi
Dalam unsur yang ketiga terkandung pengertian adanya fungsi-fungsi dan sumber-sumber ekonomi. Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh perusahaan antara lain : pembelanjaan, pemasaran, kepegawaian dan sebagainya. Berbagai fungsi yang ada hanya dapat dilakukan apabila sumber-sumber ekonomi telah tersedia.

Pada pokoknya sumber-sumber ekonomi yang digunakan oleh perusahaan dapat dikelompokkan ke dalam :
a.       Manusia
b.      Uang
c.       Material
d.      Metode
Keempat macam sumber ekonomi ini dikenal dengan singkatan 4M. Produksi tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya sumber-sumber tersebut. Sumber-sumber ekonomi, disebut juga input atau faktor-faktor produksi. Masing-masing faktor tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
MANUSIA, tidak saja berperan sebagai tenaga kerja, tetapi sekaligus juga sebagai konsumen.
UANG merupakan unsur yang penting untuk menciptakan sejumlah modal. Modal secara luas dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang atau barang yang dibeli dengan uang tersebut untuk memproduksi barang lain.
MATERIAL merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting untuk kegiatan yang bersifat produktif.
METODE adalah faktor produksi keempat, meliputi ide-ide atau inisiatif yang bersifat produktif, pengambilan keputusan, penanggungan risiko yang ada, dan sebagainya. Semua ini ditujukan untuk mengorganisir dan mengkoordinir faktor-faktor lain dengan baik.
Kadang-kadang keempat faktor produksi tersebut hanya digolongkan ke dalam dua kelompok, yaitu :
a.       Modal , dan
b.      Manajemen.
§  Kebutuhan
Di sini pengertian kebutuhan meliputi kebutuhan akan barang dan jasa. Sebuah perusahaan tidak akan dapat memenuhi semua kebutuhan manusia, melainkan hanya sebagian saja. Misalnya, perusahaan roti hanya dapat memenuhi kebutuhan akan makanan saja
§  Cara Yang Menguntungkan
Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua aktivitas yang dilakukan haruslah menggunakan cara-cara yang menguntungkan. Karena cara yang menguntungkan bagi sebuah perusahaan belum tentu sama baiknya bagi perusahaan yang lain, sebab cara yang ditempuhnya berbeda-beda. Perbedaan ini terletak pada
a.      Bidang operasi
Dalam hal ini perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan (manufaktur), perakitan, perdagangan, ataupun jasa.
b.      Alat Produksi
Alat produksi yang digunakan oleh perusahaan manufaktur berlainan dengan alat produksi yang dipakai oleh perusahaan perakitan, perdagangan, dan jasa.
c.    Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan ini sangat bergantung pada keinginan para pemilik atau sebagian besar dari penanam modal/pemberi kekayaan. Tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah bermacam-macam.
-          Keuntungan maksimal
-          Kesejahteraan Anggota
-          Kesejahteraan Masyarakat

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN
IKLIM BISNIS

Beberapa lagi hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan sistem bisnis. Mungkin contoh yang paling ekstrim adalah terjadinya depresi yang hebat di Amerika, yang bahkan juga terjadi di dunia. Di negara yang sangat menderita akibat depresi itu mengalami antara lain : melonjaknya tingkat pengangguran, banyak keluarga yang kehilangan rumahnya,banyak simpanan di bank ikut lenyap karena bangkrutnya bank yang bersangkutan, dan banyak perusahaan yang gulung tikar.
John maynard keynes telah memberikan tinjauan tentang cara penyembuhan derita akibat depresi. Ia memandang bahwa tingkat kegiatan bisnis di sebuah sistem kapitalis itu tergantung pada kemauan para wiraswasta untuk menanamkan modalnya. Ia memperlihatkan bahwa suatu sistem pasar itu dapat mengalami posisi yang buruk dan tidak dapat mengatasinya. Ia juga menambahlkan bahwa pengeluaran pemerintah dapat menjadi elemen utama dalam penyembuhan tersebut.
§  Investasi
Investasi adalah penggunaan sumber-sumber untuk menciptakan modal baru. Uang yang dikeluarkan untuk investasi baru tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap perekonomian. Dalam kenyataan, pengaruh tersebut lebih besar dibandingkan dengan jumlah rupiah yang dikeluarkan langsung pada investasi. Ini berarti bahwa pengaruh investasi itu terlibat ganda. Adapun multiplier (pengganda) yang menyebabkan terjadinya pelipat-gandaan.  
§  Tabungan
Jumlah yang diputuskan oleh para pekerja untuk ditabung akan menentukan kuat-lemahnya multiplier tersebut. Semakin banyak tabungan berarti semakin sedikit pengeluaran dan semakin lemah multiplier tersebut. Tetapi, tabungan itu juga menjadi sumber untuk investasi modal di masa mendatang. Apa yang penting di sini adalah adanya keteraturan dan keterpercayaan terhadap tabungan sehingga iklim bisnis itu dapat diramalkan.

§  Pemerintah
Pemerintah dapat berperan sebagai pengelola sistem bisnis. Pemerintah, melalui baik kebijaksanaan “fiskal” atau “moneter” dapat mempengaruhi kegiatan bisnis.
·         Kebijaksanaan fiskal digunakan untuk mempengaruhi permintaan dengan meningkatkan pajak atau meningkatkan pengeluaran pemerintah.
·         Kebijaksanaan moneter berkaitan dengan pengelolaan supply uang untuk meningkatkan atau menurunkan permintaan. Penggunaan kedua alat tersebut untuk mempengaruhi sistem bisnis telah meningkat.

PROBLEMA BISNIS YANG DIHADAPI
SAAT INI

Tiga persoalan yang selalu mendapat perhatian dari pemerintah maupun masyarakat karena dapat mempengaruhi setiap konsumen dalam sistem bisnis kita adalah : inflasi, produktivitas, dan pengangguran.
§  Inflasi
Inflasi adalah suatu kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam perekonomian. Hal ini disebabkan oleh adanya ketidak-seimbangan sementara antara permintaan dengan penawaran barang dan jasa. Jika permintaan turun atau penawaran meningkat, seharusnya tingkat inflasi lebih rendah.
§  Produktivitas
Produktivitas adalah keluaran barang dan jasa per unit tenaga kerja. Untuk meningkatkan produktivitas, orang tidak cukup hanya dengan bekerja keras, tetapi juga memerlukan peralatan dan metode kerja yang lebih baik.
§  Pengangguran
Tingkat pengangguran ke indonesia tidak dapat ditentukan secara tepat karena sulitnya mendapatkan data yang akurat. Karena akhir-akhir ini banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan.